Dalam manajemen bisnis, terutama di sektor logistik, penting untuk memahami dua konsep kunci: Key Performance Indicators dan Service Level Agreement. Meskipun keduanya berfungsi sebagai alat pengukur kinerja, mereka memiliki tujuan dan penerapan yang berbeda. Artikel ini akan membahas definisi, perbedaan, dan keterkaitan antara KPI dan SLA.

Apa Itu Key Performance Indicators (KPI)?

Key Performance Indicators (KPI) adalah alat untuk mengukur seberapa baik kinerja individu, unit bisnis, proyek, atau perusahaan terhadap sasaran strategis. KPI membantu para pemimpin organisasi mengetahui sejauh mana tim mereka mendekati atau menjauh dari pencapaian tujuan. Dengan memantau kemajuan terhadap KPI, tim dapat melakukan penyesuaian jika di perlukan, mirip dengan bagaimana seorang dokter menggunakan informasi statistik vital pasien untuk menentukan perawatan yang tepat.

Sebagai alat navigasi, KPI menyoroti area bisnis yang mungkin menyimpang dari jalur untuk mencapai tujuan yang di tetapkan. Penggunaan KPI memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang relevan.

Baca Juga: Optimalisasi Operasi Logistik Melalui Key Performance Indicators (KPI)

Apa Itu Service Level Agreement (SLA)?

Di sisi lain, SLA adalah perjanjian formal antara penyedia layanan, baik internal maupun eksternal, dan pengguna akhir layanan. SLA harus menguraikan dengan jelas apa yang akan diterima klien dan harapan yang di miliki terhadap penyedia layanan. SLA biasanya di kategorikan dalam tiga jenis:

  1. Berbasis layanan: Ketentuan layanan yang serupa untuk semua pelanggan, seperti yang sering di temukan dalam kontrak penyedia layanan seluler.
  2. Berbasis pelanggan: Perjanjian yang lebih di sesuaikan, yang menguraikan hubungan antara vendor dan pelanggan secara lebih mendetail.
  3. Multi-level: Perjanjian yang terbagi dalam beberapa level untuk menangani beragam pelanggan yang menggunakan layanan yang sama.

Ketika SLA berlaku, penyedia layanan dan pelanggan akan secara berkala menilai, mengomunikasikan, dan menyesuaikan tindakan untuk mematuhi perjanjian tersebut. Meskipun SLA bisa menjadi bagian dari kontrak hukum, tidak semua kontrak secara otomatis di anggap sebagai SLA, karena tidak semua kontrak mencakup pengaturan tingkat layanan.

Tumpang Tindih Dan Perbedaan Antara SLA Dan KPI

Service Level Agreement dan Key Performance Indicators memiliki tumpang tindih yang signifikan, terutama karena SLA harus menentukan pengukuran kinerja layanan. Banyak SLA yang mencakup KPI sebagai ukuran kinerja layanan. Sementara SLA menetapkan keseluruhan kesepakatan dan standar layanan, KPI di gunakan untuk mengukur dan memantau tingkat kinerja tersebut.

Bagi penyedia layanan, metrik yang di tetapkan dalam SLA mereka sering kali menjadi KPI penting yang di pantau dan di laporkan sebagai indikator kinerja bisnis strategis mereka secara keseluruhan. Ini menciptakan hubungan simbiotik di mana KPI memberikan data yang di perlukan untuk menilai pemenuhan SLA, dan SLA menetapkan ekspektasi untuk KPI.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara KPI dan SLA sangat penting untuk keberhasilan manajemen rantai pasokan. KPI adalah alat yang mengukur pencapaian terhadap tujuan strategis, sementara SLA adalah perjanjian yang menetapkan harapan layanan antara penyedia dan pengguna. Keduanya saling melengkapi, dengan KPI yang membantu dalam penilaian kinerja sesuai dengan standar yang di tetapkan oleh SLA. Dengan memanfaatkan kedua konsep ini secara efektif, organisasi dapat meningkatkan layanan mereka dan mencapai tujuan strategis dengan lebih efisien.

Tingkatkan kinerja bisnis Anda dengan memahami perbedaan antara KPI dan SLA. Hubungi kami untuk mendapatkan solusi terbaik dalam manajemen rantai pasokan!

HUBUNGI KAMI:

Hot Line : (021) 22085079

WhatsApp : 0817-9800-163

HP : 0817-9800-163

Email :  info@mitraconsultindo.co.id

Website : https://www.mitraconsultindo.co.id/

Sumber Informasi :

bernardmarr.com

WhatsApp chat